Description
Acdat adalah obat yang diindikasikan untuk mengobati infeksi kulit dan jaringan lunak, dari yang ringan hingga sedang.
Pengertian
Acdat adalah sediaan antibiotik topikal. Artinya, pemakaian obat ini di luar, dioleskan pada kulit. Acdat dapat digunakan untuk mengobati infeksi kulit dan jaringan lunak yang ringan sampai sedang.
Acdat mengandung zat aktif fusidic acid. Kandungan antibiotik tersebut membuat fungsi krim Acdat efektif untuk mengobati infeksi yang dipicu oleh bakteri, khususnya bakteri gram positif. Contoh dari bakteri gram positif adalah Staphylococcus, Streptococcus, Corynebacterium, dan sebagian besar Clostridium.
Kegunaan
Kegunaan Acdat (fusidic acid) adalah untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, terutama oleh bakteri gram positif. Contoh bakteri gram positif adalah Staphylococcus, Streptococcus, Corynebacterium, dan sebagian besar Clostridium.
Dosis & Cara Penggunaan
Penggunaan Acdat harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, karena ini termasuk obat keras.
Secara umum, dosis Acdat krim untuk mengobati infeksi kulit adalah sebagai berikut:
- Dewasa: oleskan 3-4 kali per hari hingga sembuh. Apabila menggunakan kasa, bisa mengurangi frekuensi menjadi 1-2 kali.
- Anak: oleskan 3-4 kali per hari hingga sembuh. Apabila menggunakan kasa, bisa mengurangi frekuensi menjadi 1-2 kali.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celsius.
Efek Samping
Acdat dapat menimbulkan efek samping setelah penggunaan, antara lain:
- Ruam kulit.
- Urtikaria.
- Iritasi.
Kontraindikasi
Jika Anda memiliki kondisi berikut ini, sebaiknya tidak menggunakan Acdat:
- Hipersensitif terhadap fusidic acid.
- Infeksi yang disebabkan organisme yang tidak peka terhadap fusidic acid.
Selama penggunaan obat, hindari kontak dengan mata. Selain itu, pemakaian obat harus berdasarkan resep dari dokter. Pasalnya, bila menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi lebih dulu, risiko resistansi bakteri dapat meningkat.
Peringatan Kehamilan
Hindari menggunakan krim Acdat selama bulan terakhir masa kehamilan. Pasalnya, obat ini berpotensi menyebabkan kernikterus (kerusakan otak) pada bayi selama satu bulan pertama usianya.